Label

Selasa, 31 Maret 2015

TATA USAHA KELAS

1 1. Konsep Tata Usaha Kelas
Menurut Hadari Nawawi (1983:54) fungsi tata usaha adalah “mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di dalam suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi pimpinan dalam mengambil keputusan”. Berdasarkan fungsi itu maka Nawawi menyimpulkan bahwa “tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengadakan, menggandakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan keterangan untuk keperluan suatu organisasi”.
Kelas merupakan bagian atau unit sekolah terkecil. Penggunaan istilah “Unit” mengandung suatu pengertian bahwa kelas mempunyai ciri yang khusus dan spesifik, maksudnya setiap kelas akan memiliki suasana yang berbeda atau kondisi yang berbeda satu sama lain. Kelas yang ideal seharusnya dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya yakni guru dan siswa, misalnya dengan adanya meja dan kursi yang memadai untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar serta memanfaatkan media yang ada sesuai dengan suasan dan kondisi dimana kegiatan belajar mengajar juga dapat di laksanakan di luar ruangan yang juga dapat disebut kelas.

Menurut Hamalik (dalam Djamarah 2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar bersama yang mendapat pengajaran dari guru” sedangkan menurut Ahmad (1995:1) “kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”.
Hadari Nawawi memandang kelas dari dua sudut yaitu :
 1. Kelas dalam arti sempit yaitu ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam pengertian tradisional mengandung sifat statis, karena sekedar menunjuk pengelompokkan siswa menurut tingkat perkembangannya yang antara lain di dasarkan pada batas umur kronologisnya masing-masing;
 2. Kelas dalam arti luas adalah suatu masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan ditinjau dari sudut pandang didaktik terkandung suatu pengertian umum mengenai kelas yakni kelas adalah sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata usaha kelas adalah usaha menghimpun, mencatat, mengadakan dan menggandakan, mengirim dan menyimpan berbagai keterangan tertulis di lingkungan kelas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan di dalam program kelas sebagai unit kerja.

2.      Aspek-aspek Kegiatan Tata Usaha Kelas
Pada dasarnya aspek-aspek kegiatan tata usaha kelas mencakup sebagai berikut:
1.      Menghimpun keterangan ; adalah mencari atau mengusahakan tersedianya data, baik yang di kelas atau di sekolah maupun yang belum ada untuk digunakan dalam mengambil keputusan oleh wali atau guru kelas.
2.      Mencatat ; berarti kegiatan menulis berbagai informasi atau keterangan atau data, baik berupa ikhtisar maupun secara keseluruhan sebagai petunjuk untuk menemukan sesuatu agar dapat dibaca kembali, dikirim atau disimpan.
3.      Mengolah dalam arti mengadakan dan menggandakan adalah kegiatan menganalisa dan menghubung-hubungkan berbagai informasi atau data untuk disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan dimanfaatkan, yang pada gilirannya bilamana diperlukan lebih dari satu perlu diperbanyak agar setiap personal yang memerlukannya dapat memanfaatkannya untuk perkembangan dan kemajuan kelas sebagai organisasi atau unit kerja.
4.      Mengirim berarti menyampaikan berbagai informasi yang diperlukan oelh pihak lain, baik untuk kepentingan kelas maupun oleh pihak lain, baik untuk kepentingan kelas maupun kepentingan pihak yang diberi informasi dengan mempergunakan media lisan atau tertulis.
5.      Menyimpan dimaksudkan adalah kegiatan mengawetkan berbagai keterangan atau data yang diperkirakan berguna di masa yang akan datang dalam mengelola kegiatan kelas, dengan mempergunakan berbagai alat dan cara pada tempat yang aman serta mudah ditemukan bilamana diperlukan.
Berbagai kegiatan tata usaha kelas yang merupakan tanggungjawab wali atau guru kelas dalam usaha meningkatkan efisiensi pengelolaan kelas, akhirnya bermuara bagi kepentingan murid dalam mencapai kedewasaannya masing-masing. 

3. Jenis-jenis ketata usahaan kelas
a.       Catatan Kelas
Kriteria yang harus diperhatikan dalam sistem pencatatan yang baik diantaranyasebagaiberikut:
·         Pencatatan harus kumulatif, yaitu mencakup sejarah yang lengkap mengenai siswa, mulai memasuki sekolah sampa siswa tamat dari sekolah.
·         Pencatatan mudah ditransformasikan, yaitu mudah dialihkan dalam catatan kumulatif
·         Pencatatan mengandung data relevan, yaitu sesuai dan tidak bertentangan dengan keadaan sehari-hari yang nyata.
·         Pencatatan tidak terlalu banyak pengulangan
·         Pencatatan harus tahan lama, yaitu cukup permanen dan daya tahan yang agak lama.
·         Pencatatan hendaknya ringkas dan merangkum, tetapi lengkap

Jenis-jenis catatan kelas
1.      Catatan mengenai siswa
Catatan kelas bagi siswa berfungsi sebagai pembimbing dan penyuluhan siswa secara individual atau klasikal. Catatan mengenai siswa meliputi :
2.      Daftar presensi siswa
Daftar ini mengandung catatan kehadiran, ketidakhadiran, keterlambatan siswa pada setiap mata pelajaran yang diikuti. Daftar ini dibuat setiap hari selama satu tahun pelajaran.
3.         Catatan pekerjaan siswa
Catatan pekerjaan siswa ialah catatan mengenai hasil yang dicapaidan proses yang ditempuh dari tugas di kelas atau di rumah, baik secara individual maupun kelompok.
4.         Catatan hasil tes
Catatan hasil psikotes yang telah distandarisasikan dari setiap siswa di kelasnya, meliputi taraf intelegensi, bakat, sikap, kecepatan, ketelitian dan sebagainya.
5.         Hasil-hasil evaluasi guru
Hasil evaluasi atau penilaian guru tehadap siswa dicatat dalam buku nilai yang bersumber dari : penilaian partisipasi murid dalam kegiatan kelas, penilaian tugas-tugas yang diberikan (individu/kelompok), serta penilaian ulangan atau ujian.
6.         Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah catatan tentang kejadian sehari-hari mengenai siswa dalam situasi yang kongkret.
7.         Catatan sosiometris
Catatan sosiosimetris adalah catatan mengenai hubungan antar siswa dalam kelas. Dengan alat ukur ini, guru dapat mengetahui:
·         Siswa yang paling tidak disenangi di kelas (terisolir);
·         Siswa yang paling disenangi di kelas (bintang);
·         Siswa yang merupakan “klik”.
Teknik penyusunannya adalah:
v  Menyuruh siswa sekelas untuk menuliskan dua nama temannya yang paling disenanginya;
v  Dibuat suatu tabulasi;
v  Dibentuk sosiogram
Dari data sosiometrisini guru dapat:
ü  Memanfaatkannya bagi kepentingan bimbingan dan penyuluhan;
ü  Menciptakan iklim belajar yang sehat dalam berbagai situasi kelompok;
ü  Mencari kader-kader pemimpin kelompok untuk berbagai kegiatan kelas, kelompok belajar, karyawisata dan sebagainya.
8.         Catatan Partisipasi Siswa
Partisipasi yaitu ikut sertanya siswa dalam berbagai kegiatan kelas, sehingga dapat di evaluasi dan hasilnya dapat di catat dalam buku atau kartu partisipasi.
Fungsi catatan ini adalah untuk : pembimbingan dan penyuluhan masing-masing murid dan kepentingan evaluasi guru
9.         Daftar Pribadi Siswa
Daftar ini bertujuan untuk mencatat pribadi setiap siswa di suatu kelas. Pencatatannya dilakukan secara kumulatif mencakup sejarah siswa yang bersangkutan diantaranya:
·         Identitas siswa
·         Keadaan jasmani dan kesehatan
·         Perkembangan nilai dan sikap
·         Sejarah pendidikan

b.      Catatan Bagi Guru
Catatan jenis ini adalah catatan yang dibuat oleh guru yang bermanfaat untuk kepentingan efektivitas pekerjaannya. Catatan bagi kepentingan guru ialah:

1.      Silabus Mata Pelajaran
2.      PersiapanMengajar
3.      Buku Batas Pelajaran
4.      Kumpulan soal ujian dan tugas
5.      Bukunilai
6.      Catatanhasilevaluasisiswa
7.      Bukunotularapat
8.      Buku agenda guru


4.  Laporan-laporan kelas (Classroom Reports)
1.      Laporan Kelas yang harus disusun oleh guru meliputi :
Laporan kepada pimpinan sekolah. Jenis laporan ini diantaranya :

·    Persiapan mengajar     
·    Daftar presensi siswa
·    Laporan hasil pelajaran
·    Pengorganisasian siswa di kelas
·    Inventaris kelas          
·      Keuangan kelas
·      Keadaan usia siswa
·      Mutasi siswa, kenaikan kelas
·      Daftar kelas
·      Lap. Khusus(kesehatan, dsb).



2. Laporan kepada orang tua siswa.
Laporan pendidikan kepada orang tuasiswa dibagi atas:
·      Laporan tentang hasil pendidikan
·      Laporan tentang perkembangan pendidikan
·      Dialog dengan orang tua/walisiswa.


5. Alat-Alat Kelengkapan kelas
Alat kelengkapan kelas diantaranya:


1.      Papan tulis                              
2.      Kapur tulis,                            
3.      Lemari-lemari,                        
4.      Papan presensi siswa,             
5.      Papan pengumuman kelas,     
6.      Jadwal pelajaran                     
7.      Jadwal regu kerja dan piket kelas
8.      Organisasi kelas
9.      Grafik-grafik Kelas
10.  Hiasan-hiasanKelas
11.  Kalender
12.  Tata Tertib Kelas



6. Tugas guru dalam ketata-usahaan kelas
5.           Program kelas tidak akan berarti bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi atau dalam arti sempit guru merupakan orang yang kerjanya mengajar atau memberikan pelajaran di kelas. Secara luas guru merupakan orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) adalah mengajar dan mendidik anak untuk membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
          Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.                    

Tugas guru dalam belajar mengajar meliputi tugas pedagogis dan tugas administrasi. Tugas pedagogis adalah tugas membantu, membimbing dan memimpin. Sedangkan tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Tugas guru dalam bidang kemanusiaan di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Keadaan guru yang setiap hari bergaul dengan murid-muridnya sangat berpengaruh pada hasil belajar, maka perlu diperhatikan yang berkaitan dengan kepribadian, kemampuan dan kondisi fisik maupun mental sehingga belajar akan dapat berlangsung dengan baik dan sampai pada tujuan yang ingin dapat dicapai. Karena pada hakekatnya guru merupakan komponen strategi yang memilih peran yang paling penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar