1 1. Konsep Tata Usaha Kelas
Menurut Hadari Nawawi (1983:54) fungsi tata
usaha adalah “mengadakan pencatatan tentang segala sesuatu yang terjadi di
dalam suatu organisasi untuk dipergunakan sebagai bahan keterangan (data) bagi
pimpinan dalam mengambil keputusan”. Berdasarkan fungsi itu maka Nawawi
menyimpulkan bahwa “tata usaha adalah segenap rangkaian aktivitas menghimpun,
mencatat, mengadakan, menggandakan, mengirim dan menyimpan berbagai bahan
keterangan untuk keperluan suatu organisasi”.
Kelas merupakan bagian
atau unit sekolah terkecil. Penggunaan istilah “Unit” mengandung suatu
pengertian bahwa kelas mempunyai ciri yang khusus dan spesifik, maksudnya
setiap kelas akan memiliki suasana yang berbeda atau kondisi yang berbeda satu
sama lain. Kelas yang ideal seharusnya dapat memberikan kenyamanan bagi
penghuninya yakni guru dan siswa, misalnya dengan adanya meja dan kursi yang
memadai untuk mendukung kelancaran proses belajar mengajar serta memanfaatkan
media yang ada sesuai dengan suasan dan kondisi dimana kegiatan belajar
mengajar juga dapat di laksanakan di luar ruangan yang juga dapat disebut
kelas.
Menurut Hamalik (dalam Djamarah
2006:175) ”kelas adalah suatu kelompok orang yang melakukan kegiatan belajar
bersama yang mendapat pengajaran dari guru” sedangkan menurut Ahmad (1995:1)
“kelas ialah ruangan belajar dan atau rombongan belajar”.
Hadari Nawawi memandang
kelas dari dua sudut yaitu :
1. Kelas dalam arti sempit yaitu
ruangan yang dibatasi oleh empat dinding tempat sejumlah siswa berkumpul untuk
mengikuti proses pembelajaran. Kelas dalam pengertian tradisional mengandung
sifat statis, karena sekedar menunjuk pengelompokkan siswa menurut tingkat
perkembangannya yang antara lain di dasarkan pada batas umur kronologisnya
masing-masing;
2. Kelas dalam arti luas adalah suatu
masyarakat kecil yang merupakan bagian dari masyarakat sekolah yang sebagai
kesatuan diorganisir menjadi unit kerja secara dinamis menyelenggarakan
kegiatan-kegiatan belajar-mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan.
Sedangkan ditinjau dari sudut pandang
didaktik terkandung suatu pengertian umum mengenai kelas yakni kelas adalah
sekelompok siswa pada waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru
yang sama.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tata
usaha kelas adalah usaha menghimpun, mencatat, mengadakan dan menggandakan,
mengirim dan menyimpan berbagai keterangan tertulis di lingkungan kelas untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan di dalam program kelas sebagai unit kerja.
2. Aspek-aspek Kegiatan Tata Usaha
Kelas
Pada dasarnya aspek-aspek kegiatan tata usaha kelas
mencakup sebagai berikut:
1.
Menghimpun keterangan ; adalah mencari atau mengusahakan tersedianya data, baik yang di kelas atau
di sekolah maupun yang belum ada untuk digunakan dalam mengambil keputusan oleh
wali atau guru kelas.
2.
Mencatat ; berarti kegiatan menulis berbagai informasi atau keterangan atau data, baik
berupa ikhtisar maupun secara keseluruhan sebagai petunjuk untuk menemukan
sesuatu agar dapat dibaca kembali, dikirim atau disimpan.
3.
Mengolah dalam arti mengadakan dan
menggandakan adalah kegiatan menganalisa dan menghubung-hubungkan berbagai
informasi atau data untuk disajikan dalam bentuk yang dapat dipakai dan
dimanfaatkan, yang pada gilirannya bilamana diperlukan lebih dari satu perlu
diperbanyak agar setiap personal yang memerlukannya dapat memanfaatkannya untuk
perkembangan dan kemajuan kelas sebagai organisasi atau unit kerja.
4.
Mengirim berarti menyampaikan
berbagai informasi yang diperlukan oelh pihak lain, baik untuk kepentingan
kelas maupun oleh pihak lain, baik untuk kepentingan kelas maupun kepentingan
pihak yang diberi informasi dengan mempergunakan media lisan atau tertulis.
5.
Menyimpan dimaksudkan adalah
kegiatan mengawetkan berbagai keterangan atau data yang diperkirakan berguna di
masa yang akan datang dalam mengelola kegiatan kelas, dengan mempergunakan
berbagai alat dan cara pada tempat yang aman serta mudah ditemukan bilamana
diperlukan.
Berbagai kegiatan tata usaha kelas yang merupakan
tanggungjawab wali atau guru kelas dalam usaha meningkatkan efisiensi
pengelolaan kelas, akhirnya bermuara bagi kepentingan murid dalam mencapai
kedewasaannya masing-masing.
3. Jenis-jenis ketata – usahaan kelas
a.
Catatan
Kelas
Kriteria yang harus diperhatikan
dalam sistem pencatatan yang baik diantaranyasebagaiberikut:
·
Pencatatan harus kumulatif,
yaitu mencakup sejarah yang lengkap mengenai siswa, mulai memasuki sekolah sampa
siswa tamat dari sekolah.
·
Pencatatan mudah ditransformasikan,
yaitu mudah dialihkan dalam catatan kumulatif
·
Pencatatan mengandung data
relevan, yaitu sesuai dan tidak bertentangan dengan keadaan sehari-hari yang
nyata.
·
Pencatatan tidak terlalu banyak
pengulangan
·
Pencatatan harus tahan lama,
yaitu cukup permanen dan daya tahan yang agak lama.
·
Pencatatan hendaknya ringkas
dan merangkum, tetapi lengkap
Jenis-jenis catatan kelas
1. Catatan mengenai siswa
Catatan kelas bagi siswa berfungsi
sebagai pembimbing dan penyuluhan siswa secara individual atau klasikal. Catatan
mengenai siswa meliputi :
2. Daftar presensi siswa
Daftar ini mengandung catatan kehadiran,
ketidakhadiran, keterlambatan siswa pada setiap mata pelajaran yang diikuti. Daftar
ini dibuat setiap hari selama satu tahun pelajaran.
3.
Catatan pekerjaan siswa
Catatan pekerjaan siswa ialah catatan
mengenai hasil yang dicapaidan proses yang ditempuh dari tugas di kelas atau di
rumah, baik secara individual maupun kelompok.
4.
Catatan hasil tes
Catatan hasil psikotes yang
telah distandarisasikan dari setiap siswa di kelasnya, meliputi taraf intelegensi,
bakat, sikap, kecepatan, ketelitian dan sebagainya.
5.
Hasil-hasil evaluasi guru
Hasil evaluasi atau penilaian
guru tehadap siswa dicatat dalam buku nilai yang bersumber dari : penilaian partisipasi
murid dalam kegiatan kelas, penilaian tugas-tugas yang diberikan (individu/kelompok),
serta penilaian ulangan atau ujian.
6.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah catatan
tentang kejadian sehari-hari mengenai siswa dalam situasi yang kongkret.
7.
Catatan sosiometris
Catatan sosiosimetris adalah catatan
mengenai hubungan antar siswa dalam kelas. Dengan alat ukur ini, guru dapat mengetahui:
·
Siswa yang paling tidak disenangi
di kelas (terisolir);
·
Siswa yang paling disenangi di
kelas (bintang);
·
Siswa yang merupakan “klik”.
Teknik penyusunannya adalah:
v
Menyuruh siswa sekelas untuk menuliskan
dua nama temannya yang paling disenanginya;
v
Dibuat suatu tabulasi;
v
Dibentuk sosiogram
Dari data sosiometrisini guru dapat:
ü
Memanfaatkannya bagi kepentingan
bimbingan dan penyuluhan;
ü
Menciptakan iklim belajar yang
sehat dalam berbagai situasi kelompok;
ü
Mencari kader-kader pemimpin kelompok
untuk berbagai kegiatan kelas, kelompok belajar, karyawisata dan sebagainya.
8.
Catatan Partisipasi Siswa
Partisipasi yaitu ikut sertanya
siswa dalam berbagai kegiatan kelas, sehingga dapat di evaluasi dan hasilnya dapat
di catat dalam buku atau kartu partisipasi.
Fungsi catatan ini adalah untuk
: pembimbingan dan penyuluhan masing-masing murid dan kepentingan evaluasi guru
9.
Daftar Pribadi Siswa
Daftar ini bertujuan untuk mencatat
pribadi setiap siswa di suatu kelas. Pencatatannya dilakukan secara kumulatif mencakup
sejarah siswa yang bersangkutan diantaranya:
·
Identitas siswa
·
Keadaan jasmani dan kesehatan
·
Perkembangan nilai dan sikap
·
Sejarah pendidikan
b.
Catatan
Bagi Guru
Catatan jenis ini adalah catatan yang dibuat oleh
guru yang bermanfaat untuk kepentingan efektivitas pekerjaannya. Catatan bagi kepentingan
guru ialah:
1.
Silabus Mata Pelajaran
2.
PersiapanMengajar
3.
Buku Batas Pelajaran
4.
Kumpulan soal ujian dan tugas
5.
Bukunilai
6.
Catatanhasilevaluasisiswa
7.
Bukunotularapat
8.
Buku agenda guru
4. Laporan-laporan kelas (Classroom Reports)
1.
Laporan Kelas yang harus disusun
oleh guru meliputi :
Laporan kepada
pimpinan sekolah. Jenis laporan ini diantaranya :
·
Persiapan mengajar
·
Laporan hasil pelajaran
·
Pengorganisasian siswa di kelas
·
Inventaris kelas
·
Keuangan kelas
·
Keadaan usia siswa
·
Mutasi siswa,
kenaikan kelas
·
Daftar kelas
·
Lap. Khusus(kesehatan, dsb).
2. Laporan kepada orang tua siswa.
Laporan pendidikan kepada orang tuasiswa dibagi atas:
·
Laporan tentang hasil pendidikan
·
Laporan tentang
perkembangan pendidikan
·
Dialog dengan orang tua/walisiswa.
5. Alat-Alat Kelengkapan kelas
Alat kelengkapan kelas diantaranya:
1.
Papan tulis
2.
Kapur tulis,
3.
Lemari-lemari,
4.
Papan presensi siswa,
5.
Papan pengumuman kelas,
6.
Jadwal pelajaran
7.
Jadwal regu kerja
dan piket kelas
8.
Organisasi kelas
9.
Grafik-grafik Kelas
10. Hiasan-hiasanKelas
11. Kalender
12. Tata Tertib Kelas
6. Tugas guru dalam
ketata-usahaan kelas
5.
Program kelas tidak akan berarti
bilamana tidak diwujudkan menjadi kegiatan. Untuk itu peranan guru sangat menentukan karena kedudukannya
sebagai pemimpin pendidikan diantara murid-murid suatu kelas. Secara etimologi
atau dalam arti sempit guru merupakan orang yang kerjanya mengajar atau
memberikan pelajaran di kelas. Secara luas guru merupakan orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya) adalah mengajar dan mendidik anak untuk
membantu anak-anak mencapai kedewasaan masing-masing.
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Guru merupakan pemegang peranan utama dalam proses belajar mengajar. Proses belajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.
Tugas guru dalam belajar mengajar meliputi tugas
pedagogis dan tugas administrasi. Tugas pedagogis
adalah tugas membantu, membimbing dan memimpin. Sedangkan tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih.
Tugas guru dalam bidang kemanusiaan
di sekolah harus dapat menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua. Keadaan guru
yang setiap hari bergaul dengan murid-muridnya sangat berpengaruh pada hasil
belajar, maka perlu diperhatikan yang berkaitan dengan kepribadian, kemampuan
dan kondisi fisik maupun mental sehingga belajar akan dapat berlangsung dengan
baik dan sampai pada tujuan yang ingin dapat dicapai. Karena pada hakekatnya
guru merupakan komponen strategi yang memilih peran yang paling penting dalam
menentukan gerak maju kehidupan bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar